Al-Kisah seorang Ayah yang bijaksana, arif dan bersahaja. Memiliki seorang anak yang akan dipersiapkan menjadi Para pemimpin dari kaum terbaik. Seorang ayah itu juga seorang Khalifah dimasanya.
Ia paham betul hadits Rasulullah SAW yang beerbunyi, “Sebaik-baiknya prajurit adalah prajurit yang menaklukkan konstantinopel dan sebaik-baiknya pemimpin adalah pemimpin penakluk konstantinopel”. Rasul mengatakan bahwa pemimpin penakluk Benteng terbesar itu bernama MUHAMMAD.
Maka khalifah tersebut memberi nama anaknya Muhammad. Ia jadikan anaknya ulama yang bijaksana dan berbudi luhur, jasadiyah yang kuat dan pemikiran yang luar biasa tak terduga oleh orang biasa. Diumur yang sangat muda sang ayah sudah memberikan amanah sebagai pemimpin menggantikan ayahnya.. Ia mempunyai pasukan yang apabila siang mereka bagaikan singa dan mereka rahib ketika malam.. Pasukannya para pencinta al-quran mereka juga para ustadz dan ‘ulama. Namun satu pasukan itu memiliki kekuatan yang sebanding dengan 1000 orang pasukan.
Begitu dalam harapan sang khalifah. Akhirnya pada umur 23 tahun sang anak berhasil menaklukan konstantinopel (turki) benteng terbesar yang pertahanannya berlapis-lapis. Tepatnya pada bulan ramadhan ketika mereka sedang berpuasa ia menaklukkannya. Dialah sebaik-baik pemimpin yaitu MUHAMMAD AL-FATIH..
Pemimpin yang mempunyai ide tak terduga dan menggunakan cara yang tak disangka.. Untuk memasuki wilayah pertahanan konstantinopel para pasukan harus melalui daratan yang suram dan tak berpenghuni padahal mereka sebelumnya menggunakan perahu laut. Akhirnya pasukan itu memikul perahunya.. Subhanallah…
***
Selayaknya seorang ayah dari Muhammad al-fatih. Hari ini ada harapan besar sebagai seorang qiyadah dari generasi ini, supaya mempersiapkan diri untuk menerima estafet kepemimpinan ini dan berjuang menjadi lebih baik dengan kekuatan terbaik dari ALLAH SWT..
1. Adakah orang-orang yang siap untuk menjadi Muhammad alfatih?
2. Adakah orang-orang yang siap menggantikan amanah ini ketika seorang qiyadah kemungkinan pergi tak kembali?
3. Siapakah yang sanggup memikirkan ummatnya untuk senantiasa taat pada Allah dan Rasul?
4. Dimanakah Generasi Emas itu?
5. Engkaukah yang siap berkorban waktu, harta, dan bahkan jiwa?
6. Engkaukah yang siap berkorban waktu, harta, dan bahkan jiwa?
7. Engkaukah yang siap berkorban waktu, harta, dan bahkan jiwa?
8. Dimanakah orang-orang yang selalu mengingat Allah dan ia menjaga ingatannya itu? Dia sibuk untuk memperbaiki dirinya, keluarganya, masyarakat dan bangsa ini, ummat ini?
Kalau memang siap maka jangan tunda waktunya, mulailah dengan segenap potensi yang ada, benahi diri, gali kualitas pribadi. Jadilah sebaik-baiknya ummat yang menyuruhh kepada yang ma’ruf dan mencegah dari yang mungkar.
Ikhwafillah…
….”Jangan pernah terpikirkan untuk berhenti bergerak”….
Wallahua’lam bisshawab..
By : Qiyadah.
SELAMAT DATANG !!!
Semoga Bermanfaat
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
tak ada yang lebih indah didunia ini kecuali berada di dalam komunitas tarbiyah
BalasHapusHooo
BalasHapusAkh, kunjung punya Q, Dah di Update...
BalasHapusekosutrisno-alkautsar.blogspot.com